Ketua Parna Humbahas, Erikson Simbolon. PALAPA POS/Andi Siregar

Ketua Parna Humbahas Kecam Perampokan Dalam Angkot Morina

DOLOK SANGGUL - Ketua Pomparan ni Raja Nai Ambaton (Parna) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Erikson Simbolon mengutuk keras aksi kriminal perampokan dalam angkutan kota Morina yang melintas Jalan Garu VIII, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, pada Selasa (15/1/2019).

Katanya, perampokan dalam bus Morina itu telah menggoreskan duka yang mendalam bagi komunitas Parna. Pasalnya, perampokan tersebut mengakibatkan tewasnya A. Simbolon (25), warga Lae Toras, Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbahas.

“Kita sangat mengutuk keras, aksi perampokan itu. Polisi juga harus mengusut tuntas kasus ini serta memberikan hukuman berat dan setimpal terhadap pelaku perampokan,” kata Erikson kepada wartawan di Dolok Sanggul, Kamis (17/1/2019).

Melalui kejadian ini, Erikson juga berharap agar petugas terus menumpas preman-preman atau pelaku perampokan sehingga tidak korban seperti yang dialami oleh putra Parna dari Humbahas.

“Kejadian ini menggambarkan bahwa kota Medan belum bersih dari aksi kriminal. Situasi ini harus menjadi PR penting bagi aparat penegak hukum,” ujarnya.

Seperti diketahui, kejadian ini bermula saat korban baru saja menumpangi angkot dari Terminal Amplas menuju Belawan. Tak lama kemudian, kedua pelaku juga turut naik ke dalam angkot dan duduk di dekat korban.

"Saya kenal sama satu pelakunya, namanya Joko (25). Sempat saya tanya mau ke mana, katanya mau ke depan," ucap sang supir angkot, Beni Lumbangaol (41) saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Patumbak.

Warga Jalan Pertahanan Pasar II, Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang ini menjelaskan, saat di dalam angkot, korban duduk di bangku dekat pintu samping dan tepat di sebelahnya kedua pelaku duduk.

Lalu sekitar 500 meter setelah korban dan pelaku naik, tepatnya di lokasi kejadian, pelaku lalu meminta uang untuk minum tuak terhadap korban.

“Saya lihat dikasih Rp 50.000, tapi mereka (pelaku) nggak terima,” jelasnya.

Merasa permintaannya tak dipenuhi, lanjut Beni, kedua pelaku lalu mencoba merampas handphone korban. Namun korban berontak, sehingga mencoba menyelamatkan diri dengan cara melompat dari dalam angkot tersebut

"Setelah saya lihat korban sudah melompat, saya langsung menghentikan angkot dan berteriak rampok. Tapi saat itu kondisi korban sudah berlumur darah dan tak sadarkan diri," ujarnya.

Selanjutnya, terang Beni, ia pun bersama warga lalu membawa korban ke RS Mitra Medika, lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Patumbak. Sementara kedua pelaku melarikan diri.

"Tapi nggak lama mendapat perawatan, korban ternyata akhirnya meninggal," pungkasnya.

Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Budiman Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengaku bahwa saat ini pihaknya berhasil mengamankan satu dari dua pelaku tersebut.

"Iya benar sudah kita amankan satu pelakunya dan kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. Sejauh ini supir angkot tersebut masih kita periksa dan kita jadikan saksi," tuturnya. (and)

Previous Post Wapres: Stabilitas Politik Indonesia Baik
Next PostPembunuhan Opung Sudiono Gegerkan Masyarakat Sigotom Julu