TAPUT - Keinginan Bupati Taput Nikson Nababan berdirinya Universitas Negeri di Tapanuli Raya bergulir bak bola salju. Pasalnya, setelah mendapat respon dari politisi Parlindungan Purba, akademi USU dan tanggapan tidak kalah seru dilontarkan Ketua komunitas Horas Halak Hita (H3) Tengku Said Idris Pardede.

Melalui sambungan jarak jauh (via selular), Selasa (26/3/2019), Said Pardede mengatakan keinginan itu bukan milik Bupati Taput saja tapi masyarakat Tapanuli Raya. Alasannya yang sangat mendasar diungkapkannya, Tapanuli Raya adalah lumbung sumber daya manusia.

"Banyak orang pintar dari Tapanuli Raya makanya wajar ada Universitas Negeri didirikan disini," kata dia.

Menurutnya, keberadaan Universitas Negeri di satu daerah adalah pemicu melepaskan Tapanuli Raya dari kemiskinan.

“Akan terjadi perputaran ekonomi secara signifikan, Universitas bermutu akan meningkatkan perekonomian masyarakat," sebutnya.

Belum lagi, Universitas itu akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang pastinya akan punya pemikiran bagaimana mengembangkan serta meningkatkan pertumbuhan daerahnya masing-masing.

“Ini potensi yang cukup besar yang harus didukung semua tokoh-tokoh dari Tapanuli Raya," harapnya.

Said mengambil contoh Malang, Bandung yang terkenal dan maju akibat adanya PTN.

“Bahkan Malang yang dulu tidak ada apa-apanya bisa sangat berkembang akibat adanya 3 PTN disana yang bersaing secara kompetitif. Kita lihat masyarakatnya bisa sejahtera, kenapa kita tidak bisa," katanya.

Untuk itu, Said memberikan dua opsi yang bisa menjadi acuan yakni menjadikan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) menjadi Universitas Negeri seperti IAIN dulunya. Ataupun membuat Universitas Negeri yang lembaganya dibawah kewenangan KemenristekDikti.

"Tapi, sebaiknya dibawah Kemenristek Dikti agar dapat lebih berkembang dan bermutu. Tapi pada intinya, kita harus mendukung hal positif yang tujuannya mensejahterakan masyarakat Tapanuli Raya," pungkasnya. (als)