Kades Hutatoruan I Ruben Lumbantobing saat meninjau persiapan pembukaan jalan akses keluar masuk lokasi wisata desa tersebut. Tampak di belakang balai resto Dame Sumurung, sebuah rumah makan bernuansa alam. PALAPAPOS/Hengki Tobing

Kejar Pengembangan Wisata Desa, Pemdes Hutatoruan I Libatkan Perantau dan Bantuan Swasta

TAPANULI UTARA - Pemerintah Desa (Pemdes) Hutatoruan I, Tarutung, Tapanuli Utara, tidak berpuas diri setelah BUMDes-nya membuka unit usaha rumah makan bernuansa alam di wilayahnya itu. Kini, Pemdes Hutatoruan I serius ingin mengembangkan lokasi berdirinya rumah makan yang dinamai balai resto itu, sebagai kawasan wisata desa. 

Lokasi dimaksud tak jauh dari Gereja Dame Saitnihuta, sebuah rumah ibadah bersejarah yang berdiri saat penyebaran agama kristen di tanah Batak yang dilakukan misionaria DR IL Nomensen.

"Pengembangan wisata di lokasi ini masih memungkinkan. Ada satu hekatre lebih lahan yang dipinjampakaikan masyarakat kepada BUMDes. Jadi selain resto, bisa kita buat juga agrowisatanya dan area permainan hiburan air untuk anak-anak," Kades Hutatoruan I Ruben Lumbantobing kepada palapapos.co.id, Kamis (15/8/2019).

Dan baru-baru ini, diakuinya, pomparan Ompu Parhoris Lumbantobing Huta Ganjang juga menyerahkan lahan untuk pembukaan jalan yang akan mempermudah akses keluar masuk kawasan wisata ini. 

"Karena jalan yang ada saat ini terlalu sempit. Hal ini sangat kita apresiasi karena merupakan bukti kepedulian warga dan perantau untuk mendukung kemajuan wisata di desa," sambung Ruben.

Lebih jauh, ia mengatakan, untuk mendukung percepatan program dimaksud, Pemdes Hutatoruan I tidak mau hanya mengandalkan kucuran dana penyertaan modal dari anggaran desa, tetapi juga menggalang bantuan bahkan investasi perantau dan swasta di lokasi yang diproyeksikan sebagai kawasan wisata di desa tersebut. 

"Contohnya, karena anggaran untuk pembangunan jalan di lahan yang baru diserahkan pomparan ompu parhoris lumbantobing huta ganjang ini belum ditampung di APBDes 2019,  maka untuk percepatan pembangunannya, akan kita lobi bantuan CSR dari swasta," terangnya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga telah membuka komunikasi dengan para perantau untuk berinvestasi  dengan mendirikan beberapa homestay yang nantinya diharapkan akan membuat pengunjung tinggal lebih lama di kawasan wisata desa tersebut.

"Dengan semakin banyak dan lamanya pengunjung, tentunya kita harap akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat desa," katanya.

Untuk diketahui, rumah makan bernuansa alam di Desa Huta Toruan I tersebut berdiri di atas kolam, dikelilingi lahan pertanian dan berhadapan dengan panorama pemandangan bukit Siatas Barita di arah timur dan Dolok Martimbang di selatan. 

Unit usaha itu dikelola BUMDes dengan anggaran penyerataan modal dari anggaran dana desa tahun anggaran 2019. Unit usaha itu diharapkan menjadi salah satu pemasok pendapatan desa melalui keuntungan usahanya. (eki)

Previous Post Menteri Pariwisata Nyatakan Kebakaran Lahan Belum Ganggu Pariwisata
Next PostTina Toon Terpilih Menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta