Memori KG (Alm) dua dari kiri saat bersama orang tua serta saudaranya. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Kasus Mayat Pelajar SMK, Kasat Zulkarnaen: RH dan MH Berstatus Saksi

TAPANULI UTARA - Saat korban KG (20) ditemukan diduga dibunuh, Senin (5/8/2019), Polisi mengamankan dua orang pria berbeda waktu. Pria pertama berinisial RH warga Dusun Hutapangguan Desa Hutapea Banuarea diamankan, karena dicurigai karena ada saksi melihat sepeda motor miliknya di sekitar penemuan mayat.

Selanjutnya terjadi perkembangan, Polisi kembali mengamankan MH juga penduduk Hutapangguan berdasarkan namanya disebut RH. Sudah tiga hari RH dan MH masih berada di Mapolres guna menjalani pemeriksaan dan hingga kini Polisi belum ada menetapkan tersangka atas kasus penemuan mayat yang diduga dibunuh.

Kasat Reskrim Polres Taput AKP. Zulkarnaen, Rabu (7/8/2019) via selular mengatakan pihaknya masih memeriksa dua pria yakni RH dan MH. "Masih kita periksa sebagai saksi, belum ada peningkatan status," ujarnya.

Dikatakannya, gelar perkara yang dilakukan kemarin masih belum cukup bukti sehingga statusnya masih saksi. "Kita telah mintakan ijin ke pihak keluarga karena masih ada dibutuhkan keterangan sehingga kasus penemuan mayat itu bisa terungkap," tambahnya.

Namun, Zulkarnaen optimistis misteri kematian siswi PKL tersebut, bakal secepatnya akan terungkap. "Tinggal menguatkan alat bukti saja, kita akan ekspos siapa pelakunya," pungkasnya.

Seperti diberitakan, sosok mayat yang diduga korban pembunuhan, ditemukan dilokasi perkebunan warga, Senin (5/8/2019. Identitasnya diketahui, KG, pelajar kelas XII SMK Karya Tarutung ditemukan posisi telungkup di semak-semak dengan kondisi diduga habis diperkosa.

Dari keterangan orang tua korban Sardin Gultom yang terpukul melihat mayat putri sulungnya dari buah pernikahannya dengan Retna Simatupang mengatakan, korban tidak pulang semalam.

"Semalam Dia keluar bersama teman-temannya, namun hingga larut malam belum juga pulang. Dan Saya berpikir mungkin bermalam di rumah temannya, karena HPnya tidak aktif,"  ujarnya.

Ketika pagi hari, Sardin bersama teman sekampungnya di Huta Pangguan mencoba mencari tahu keberadaan korban, ternyata sudah jadi mayat.

Ibu korban Retna Simatupang (Sianturi) menjerit histeris saat Polisi mengevakuasi mayat putrinya dalam sebuah kantong mayat dan dibawa ke RSU untuk diotopsi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, mayat ditemukan sekitar pukul 08.30 Wib, dan saat itu juga Polisi mengamankan sosok pria yang dicurigai untuk dimintai keterangan.

Kapolres Taput melalui Kasubbag Humas, Aiptu Sutomo Simaremare mengatakan, benar pihaknya sedang melakukan penyelidikan penemuan mayat. "Benar, mayat itu dibenarkan orang tuanya bernama KG, pelajar SMK Karya Tarutung," katanya. (als)

Previous Post KPK Tetatpkan Emirsyah Satar Dan Soetikno Soedarjo Sebagai Tersangka Pencucian Uang
Next PostWapres Harap Swasta Berkontribusi 80 Persen Dalam Pembangunan