Kadiskes Taput Alexander Gultom saat memanggil Minar Sinaga dan Kapus Siborong Borong gunai dimintai penjelasan seputar postingan beredar di media sosial. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Kadiskes Taput Tegur dan Bina Oknum Medis Puskesmas Siborong Borong

TARUTUNG - Seputar postingan yang beredar di dunia maya sejak dipublish Sabtu (27/4/2019) yang dibuat akun Evi Siahaan, di salah satu grup media sosial mendapat respon dan puluhan kali dibagikan. Postingan tersebut lantas mendapat tanggapan serius dari Kadis Kesehatan Alexander Gultom dan langsung dilakukan klarifikasi.

Kadis Kesehatan memanggil oknum tenaga medis Minar Sinaga dan Kapus Siborong Borong dr Ladingan Sianipar di ruang Asisten III Satya Darma Nababan, Senin (29/4/2019).

Dalam klarifikasinya di hadapan Kadis Alexander, Minar yang sudah 10 tahun bertugas di Puskesmas Siborong Borong mengungkapkan kejadian itu saat pasien Sopar Pasaribu ditemani istri dan anaknya serta salah satu kerabatnya (diduga yang memposting) kontrol.

Minar mengatakan, Sopar sudah tiga kali berobat ke Puskesmas Siborong Borong dan memang penyakitnya, yakni TB Paru setelah sebelumnya dua dokter menanganinya, yakni dr Tony Manurung dan dr Dameria Silaban.

"Bapak itu terakhir berobat pada Senin tepatnya seminggu yang lalu, dan memang saat berobat, kerabat perempuannya sibuk dan terlalu banyak mencampuri pengobatan," terangnya.

Selanjutnya, karena melihat memberikan informasi yang salah ke pasien, Minar pun menegur. "Saya memang salah Pak, saya tegur kerabatnya itu karena salah memberikan informasi dan memang saya bilang penyakit TB paru adalah penyakit orang kaya karena butuh enam bulan proses penyembuhannya," katanya.

Lebih jauh, Minar juga menyebutkan pihak keluarga tidak pernah komplain kepadanya dan pernah sekali dirinya mengobati pasien tersebut diluar jam kerja.

"Kejadiannya sudah seminggu lalu, tapi dipostingnya Sabtu. Saya tidak tahu apa maksudnya, padahal anak pasien itu kutelepon justru minta maaf atas kelakuan keluarganya itu," ungkapnya.

Mendengar penjelasan Minar, Alexander menegaskan, selaku pelayan masyarakat harus tetap menerapkan semboyan 3S (Senyum, Sapa dan Salam).

"Tugas kita berat, dalam kondisi apapapun jangan mengeluarkan pernyataan yang bisa melukai hati pasien. Mari tiru kru maskapai pesawat meskipun dibentak-bentak penumpang masih bisa tersenyum," katanya.

Apalagi saat ini, sambung Alexander, derasnya media sosial membuat netizen tidak ada batas. "Kalau yang buruk cepat kali naik di Medsos, padahal kalau ada prestasi belum tentu seviral itu. Marilah kita sama-sama menjaga etika dan disiplin kerja karena apa yang kita lakukan adalah wajah pimpinan," tegasnya.

Alexander juga berpesan, seluruh tenaga medis tetap mengedepankan pelayanan dengan tetap menerapkan semboyan 3S. "Dalam situasi apapun marilah kita tetap ramah dan senyum melayani pasien karena perilaku itu bisa menjadi salah satu faktor penyembuhan," katanya. (als)

Previous Post Kapolres Tebing Tinggi Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Toba 2019
Next PostStand Kerajinan Dekranasda Taput Diserbu Pembeli