
Korban Jafar Manik terkapar usai dipijak-pijak tersangka Sarma Sinaga di warung Risma Br Haloho di kawasan lokalisasi Tanjung Dolok Sibaganding. PALAPAPOS/Jes Sihotang
Jafar Manik Tewas Terkapar Ditangan Algojo Lokalisasi Tanjung Dolok
PARAPAT - Jafar Manik (55) alias Tuan Takur Repa (Takur), warga Repa Sileutu, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, terkapar setelah diboxer dan ditendang 'algojo' lokalisasi Tanjung Dolok, Sarma Sinaga (45) alias Pak Melisa penduduk Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, pada Kamis (18/10/2018).
Kejadian ini sempat menghebohkan pengunjung Tanjung Dolok, terlebih setelah kejadian yang tidak menyangka korban tewas di tangan Algojo Tanjung Dolok itu.
Mendapat informasi tersebut, Polsek Parapat dipimpin Kapolsek AKP Bambang Priyatno meluncur ke tempat kejaduan perkara (TKP) sekaligus mengevakuasi korban, Jafar Manik ke RSU IGD Parapat. Namun, menurut keterangan medis korban Jafar ternyata sudah menghembuskan nafas terakhirnya di lokasi kejadian.
Selanjutnya, pada malam itu juga korban dibawa ke RSU Dr Jasamen Saragih di Siantar guna mendapatkan autopsi sebagai bahan pengembangan penyelidikan pihak Polsek Parapat.
Kepada awak media, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno didampingi KanitRes Ipda Bobi W memberikan keterangan, bahwa pada malam itu Risma boru Sihaloho (pemilik warung, TKP) datang melapor ke Polsek Parapat, bahwa ada seorang kaki-laki terbujur kaku di depan warungnya.
Personel Polsek langsung terjun ke TKP dan menemukan korban sudah meregang nyawa. “Malam itu juga tim kita langsung melakukan pencarian terhadap pelaku, dan akhirnya setelah sempat berburu selama tiga jam hingga akhirnya menemukan tersangka di salah satu warung lokalisasi kawasan Tanjung Dolok itu juga, sebab sebelumnya menurut informasi tersangka sudah sempat melarikan diri ke arah Pematangsiantar, kini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Parapat,” kata Kapolsek.
Kronologis Kejadian
Pemilik warung yang menjadi saksi utama Risma boru Haloho (39) penduduk sekitar lokalisasi Tanjung Dolok, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon menyampaikan, pada malam itu si Takur (korban) datang ke warungnya sambil menenteng minuman Tuak/Nira dengan kondisi sempoyongan disertai baju kuyub, belum sempat duduk korban langsung memesan makanan super mie.
“Awalnya pun saya dengan berat hati untuk memasaknya karena sebelumnya utang korban masih ada Rp37.000 lagi, sehingga saya sempat adu mulut dengan si Takur agar dibayar bersama pesanan indominya,” katanya.
Pada saat itu korban berkilah akan sekalian dibayarkan besok, Jumat (red), lalu makanan pun dihidangkan pemilik warung. “Entah mengapa setelah saya hidangkan di meja, korban ternyata sudah masuk ke kamar pribadi saya sehingga saya marah dan saya suruh dia supaya keluar,” ujar Risma br Haloho.
Tetapi, korban tidak mau keluar dan korban ini justru menyuruh saya untuk melepas celana panjang yang dikenakannya, saya pun semakin berang dan memanggil Sarma Sinaga yang kebetulan juga pada saat itu mangkal di warungnya, serta beberapa orang saksi masing-masing Sarma Uli boru Nainggolan (32) James Sinaga ( 43).
“Karena korban tidak mau keluar dari kamar saya, saya dan suami saya bermarga Pasaribu semakin takut,” kisah Risma. Lalu Sarma bermarga Sinaga (tsk) datang menghampiri korban serta menarik tangan korban sambil mengeluarkan korban dari dalam kamar Risma.
Sampai di luar warung korbanpun sempat terjatuh ke dalam parit dan tergeletak di kaki lima, pada saat itulah tersangka menendang dan menginjak bagian dada korban. “Saat itu kami sangka korban hanya pingsan, karena kebiasannya kayak gitu kalau dia mabuk, dia kerab tergeletak begitu saja dan disembarang tempat,” katanya.
Sementara tersangka Sarma marga Sinaga dari balik jeruji besi Polsek Parapat menyampaikan, sangat menyesal kejadian tersebut. “Ini adalah nasib sial saya, padahal hanya saya pijak beberapa kali, kok langsung tewas, sementara kejadian lain sudah ditikami pun beberapa liang (lubang) tidak mati. Saya sangat menyesal sekali, lagi pulak kami saling berhula hula, dimana korban istrinya boru Sinaga sementara saya istri saya boru Manik,” kata Sarma. (jes)