Adegan pertama yang diperagakan saat RH (memakai topi) mendorong KG dari pinggir jalan ke dalam area perladangan. PALAPAPOS/Hengki Tobing

Dugaan Pembunuhan Pelajar SMK, Polres Taput Hadirkan RH Saat Pra Reka Ulang di TKP

TAPANULI UTARA - Diamankan polisi beberapa jam setelah penemuan mayat KG di area perladangan di Dusun Sitolu-tolu, Desa Hutapea Banuarea dan kemudian menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tapanuli Utara, selanjutnya Polisi meghadirkan RH ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu (7/8/2019), sekitar pukul 12.00 Wib, kemarin,

Pantauan www.palapapos.co.id kehadiran RH di TKP menyulut emosi warga yang saat itu berdatangan kelokasi penemuan mayat. Warga terlihat semakin curiga bahwa RH yang juga tetangga korban pelaku penyebab meninggalnya pelajar SMA KaryaTarutung yang sedang PKL di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Taput tersebut.

Meski tidak dapat melihat semua adegan pra reka ulang karena posisi TKP tertutup pohon dan rerumputan, namun teriakan berbunyi cacian dan ajakan warga untuk memukul RH tidak jarang terdengar di lokasi. 

Aparat kepolisian juga sampai harus berjaga di garis polisi untuk mencegah massa memasuki area TKP. Tidak hanya teriakan, usai reka ulang warga terlihat ingin menyerang RH saat hendak memasuki mobil polisi. Namun aparat kepolisian sigap mengamankan dan kemudian membawa RH ke markas Polres Taput.

Kepala Satuan Reskrim Polres Taput Ajun Komisaris Polisi Zulkarnaen saat dikonfirmasih www.palapapos.co.id mengatakan, dihadirknnya RH ke TKP untuk melaksanakan pra reka ulang. 

"Pra reka ulang dilakukan guna kepentingan menguatkan proses penyelidikan mengungkap pelaku dan penyebab kematian KG," terangnya.

Lebih rinci ditanyakan soal reka ulang, Zulkarnaen menuturkan, ada sebanyak 30 adegan yang diperagakan ulang di TKP . 

"Adegan terakhir yang diperagakan saat korban dianggap meninggal dan kemudian  diseret ke bawah pohon bambu yang dianggap aman dan tidak akan diketahui orang lain," kata Zulkarnain.

Namun, ia belum dapat menjelaskan lebih jauh ketika ditanyakan status dari RH. "Besok saja ya keterangannya yang lebih rinci," katanya.

Sebelumnya diberitakan, KG, Warga Desa Huta Pea Banuarea ditemukan orangtuanya Sardi Gultom beserta warga dalam keadaan meninggal dengan kondisi tidak berpakaian di area perladangan di Dusun Sitolu-tolu berjarak sekitar 300 meter dari rumah KG, Senin (5/8/2019), sekitar pukul 08.00 Wib. 

Awalnya, Sardi Gultom dibantu warga mencari putirnya yang tidak pulang ke rumah sejak pergi keluar, Minggu (4/8/2019) sore. Berdasarkan informasi dari masyarakat yang melihat adanya sepeda motor parkir di pinggir jalan dekat TKP, Sardi dan warga pun menyisir area perladangan hingga akhirnya mereka menemukan mayat KG.

Tidak lama setelah ditemukannya mayat KG, polisi akhirnya mengamankan RH yang dicurigai sebagai pelaku. RH diamakan dari sawah di desa tersebut. (eki)

Previous Post Satika Simamora: Hasil Monitoring Tim Provsu Agar Diadopsi PKK Desa
Next PostSetiap Hari di Kawasan Danau Toba, Puluhan Anak ke Sekolah Naik Diatap Bus