Ilustrasi. PALAPAPOS/Istimewa

Diduga Lakukan Pelecehan Seks, Oknum Dokter RSU Tarutung Terancam Putus Kontrak

TAPUT - Salah satu dokter spesialis di Rumah Sakit Umum (RSU) Tarutung berinisial dr N, terancam diputus kontrak dari manajemen rumah sakit. Pasalnya, dokter tenaga kontrak di RSU Tarutung yang diduga melakukan pelecehan seks kepada pasiennya sesama lelaki, dan jarang masuk tugas minggu terakhir ini.

Hal itu dibenarkan Direktur RSU Tarutung dr Ganda Nainggolan saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya.

"Memang saya mendengar ada informasi seperti itu (dugaan pelecehan seksual-red). Saat itu, saya tidak mengetahuinya. Karena memang tidak ada laporan resmi dari pasien kepada rumah sakit. Namun setelah informasi itu saya ketahui, dokter yang bersangkutan sudah jarang masuk tugas," terang Ganda saat dikonfirmasi di kantornya, kemarin.

Ia menjelaskan, jika dokter tersebut memang tidak masuk tugas, maka pihak manajemen rumah sakit akan melakukan pemutusan kontrak terhadap dokter.

"Seharusnya kontrak hingga 31 Desember ini. Namun, kalau memang tidak masuk lagi, maka akan diputus kontrak dan insentifnya pun tidak akan diberikan mulai November ini," kata Ganda menjelaskan bahwa dokter N bertugas di RSU sudah setahun lebih.

Dikonfirmasi secara terpisah melalui selulernya, dr N kepada wartawan mengaku tidak melakukan tindakan pelecehan seksual kepada pasien.

"Gak ada itu pak," bantah dr N.

Saat disinggung terkait alasannya jarang masuk tugas sejak November, ia mengatakan, tidak tugas lagi di Tarutung (RSU-red).

"Saya mau mengundurkan diri. Memang mau berhenti. Maaf ya," jawabnya singkat.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun palapapos.co.id, warga Taput berinisial LN, berobat ke RSU Tarutung pada 7 November lalu. Hasil pemeriksaan medis merekomendasikan LN ditangani dr N, yang juga salah satu dokter spesialis tersebut.

Setelah diperiksa dan diobati di RSU Tarutung, dokter tersebut juga mengaku bisa membantu untuk mengatasi keluhan LN soal seputar kelaminnya. Namun untuk pemeriksaan itu, LN dianjurkan agar  datang ke rumah dokter yang masih di kawasan rumah sakit. 

Di hari itu juga, LN mendatangi rumah dokter. Pada saat di ruangan pemeriksaan, LN disebutkan mendapat tindakan pelecehan dengan memegang kelaminnya. Sadar telah mendapat tindakan senonoh dari dokter, LN pun berusaha bangkit dan keluar dari rumah dokter. 

Selanjutnya, LN kemudian menuju ruangan di RSU Tarutung dan sempat mengungkapkan kekesalannya kepada para pegawai dan medis yang dia temui atas tindakan yang diperoleh dari dr N.

"Memang sempat si LN ini ribut. Karena dia tidak terima. Namun, karena dibujuk bujuk, ia pun terpaksa  berdamai," kata seorang warga di Desa tempat LN tinggal, yang mengetahui kejadian itu namun tidak bersedia disebutkan identitasnya. (eki)

Previous Post Wakil Bupati Simalungun Melayat Almarhum Zulkarnain Nasution
Next PostWarga Temukan Mayat Wanita Mengapung di Pantai Bebas Parapat