
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono. PALAPA POS/Istimewa
BPIP Gandeng TNI Cegah Prajurit Terpapar Radikalisme
BEKASI - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) siap menggandeng Mabes TNI untuk mencegah prajurit TNI terpapar paham radikal.
"Pertemuan informal dengan para pimpinan TNI sudah, insya Allah dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan pimpinan TNI lagi untuk membicarakan prajurit TNI terpapar radikalisme," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP Hariyono, saat acara Rakornis dan Temu BPIP dengan Media Massa, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/6/2019).
Kementerian Pertahanan sebelumnya menyebutkan sebanyak tiga persen prajurit TNI terpapar radikalisme dan tidak setuju dengan ideologi negara, Pancasila.
Ia mengaku pada dua pekan lalu, pihaknya sudah bertemu dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, namun belum membicarakan bagaimana proses internalisasi nilai-nilai Pancasila di jajaran prajurit TNI.
"Tapi, kami akan koordinasi lagi dengan jajaran TNI bagaimana sosialisasi nilai Pancasila bisa kita kembangkan bersama," ujarnya.
Menurut Hariyono, sangat mungkin terjadi prajurit TNI yang terpapar paham radikal itu ketika sekolah dasar hingga SMA tidak pernah merasakan mata pelajaran Pancasila. Kemudian, bertemu dengan tokoh agama yang langsung tertarik dengan ide-ide semacam itu.
"Dugaan saya, prajurit yang baru masuk terpapar paham radikalisme. Karena fakta di lapangan, banyak sarjana, jangankan diajak bicara tentang substansi Pancasila, sila Pancasila banyak yang tidak tahu," katanya.
Ia menambahkan, BPIP tidak bisa mengatasi masyarakat yang telah melakukan tindakan berbahaya karena paham radikal.
"Kalau terpapar akibat pemahaman itu mungkin bagian kami, tapi kalau mereka sudah melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan negara, itu bagiannya BNPT dan Densus 88," kata Hariyono. (ant)