
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bontor Hutasoit saat memotivasi pelajar yang ikut lomba Kompetisi Sains Nasional di SD Swasta Santa Maria Tarutung. PALAPA POS/Alpon Situmorang)
Bontor: Juara KSN Mampu Bersaing di Tingkat Nasional
Tapanuli Utara – Setelah sempat tertunda pada 2021 akibat Pandemi Covid - 19, Kompetisi Sains Nasional (KSN) kembali digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Utara.
Olimpiade sains nasional siswa tingkat SD/MI yang mempertandingkan mata pelajaran Matematika dan IPA dihelat di SMP Swasta Santa Maria Tarutung, Selasa (22/3/2022).
Tercatat 150 pelajar SD/MI mewakili 15 kecamatan di Taput ikut bertanding guna merebut juara 1 hingga 3 serta harapan 1 hingga 3.
Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontor Hutasoit dalam kesempatan itu mengatakan siswa yang ikut KSN harus berbangga diri.
"Anak-anak kami adalah utusan 10 pelajar perkecamatan, rangking 1 sampai lima untuk masing-masing mapel IPA dan Matematika yang diambil," ujarnya.
Untuk itu Bontor mengharapkan anak didik melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya.
"Pemenang nanti akan jadi duta Taput bersaing di tingkat Provinsi bahkan nasional. Pelajar kita tahun 2020 pernah tembus juara tingkat nasional dari SD Pearaja Pahae Julu, Siborongborong dan SD swasta Filadelfia Tarutung. Mari kita ukir lagi prestasi walaupun olimpiade sains absen setahun lalu akibat Pandemi," pintanya.
Kepada panitia dan tim koreksi, Bontor meminta melaksanakan tugasnya secara baik dan objektif .
"Saya ingin olimpiade ini menghasilkan pelajar berkualitas serta terbaik untuk nantinya keterwakilan Taput bertanding di tingkat lebih tinggi lagi," katanya.
Bontor juga mengungkapkan KSN tingkat SMP sederajat hingga KOSN ( kompetisi olahraga sains nasional akan dilaksanakan lagi.
"Kemarin karena Covid ditiadakan, tahun ini akan kita gelar untuk menguji kompetensi anak didik kita," pungkasnya.
Panitia KSN Jeffry Lubis menyebutkan sebelumnya ajang kompetisi bakat minat untuk tingkat kabupaten akan menyematkan juara 1 hingga 3 serta harapan 1 hingga 3 Mapel Matematika dan IPA.
Panitia sebutnya menyediakan peralatan alat tulis, dan untuk pelaksanaan terdapat8 ruangan diawasi 16 pengawas masing-masing satu ruangan dua pengawas.
Untuk tim koreksi 10 guru, dan peserta berasal dari kelas 4 dan 5 SD/MI sebanyak 150 pelajar dari 15 kecamatan.
"Yang ikut bertanding urutan tertinggi dari masing-masing sekolah perkecamatan perbidang Mapel IPA dan Matematika," pungkasnya.
Penulis : Alponso