KOTA BEKASI - Seiring perkembangan zaman dan teknologi, angkutan kota (angkot) konvensional di Kota Bekasi lambat laun akan kalah bersaing dengan angkutan umum masal, terlebih kondisi fisik mobil angkot konvensional saat ini bisa dikatakan tidak layak.

Hal tersebut tentunya tidak bisa dihindarkan, namun tentunya banyak pro dan kontra yang terjadi dikalangan masyarakat. Para supir angkot konvensional misalnya, sudah pasti akan mencegah mobilitas angkutan umum masal berbasis modern lantaran dianggap mengambil mata pencaharian mereka.

Namun disisi lain, masyarakat yang menggunakan angkutan umum tentunya ingin merasakan kenyamanan dan keamanan selama berpergian, Kamis  (7/8/2025).

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar menjelaskan bahwa jika para pengusaha jasa angkutan kota (angkot) ingin tetap eksis, harus memiliki invosi dan perubahan jenis mobil yang mengikuti perkembangan zaman.

"Yang ada malah keberadaan angkutan umum konvensional berkurang, sekarang kita lihat sama-sama bahwa angkot tidak ada penumpangnya. Untuk nasib para supit angkot konvensional yang pasti harus kita lakukan peningkatan kelas," katanya.

"Mungkin bisa salah satunya melakukan perubahan terhadap jenis mobil nya, yang tadinya angkot menjadi angkutan umum masal, contoh nya adalah BisKita, Trans Jabodetabek dan itu luar biasa," tambahnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bekasi tidak menutup diri untuk menerima para supir angkot konvensional yang menginginkan menjadi supir angkutan masal.

"Kita akan lakukan recruitmen supir angkutan umum masal tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku seperti mempertimbangan keamanan, keselamatan, spesifikasi teknis dari pengemudi, dan angkot nya sendiri," ucapnya. (Yud).