Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Taput Menurun
TAPUT - Ketika data kematian ibu dan bayi baru lahir di tingkat Sumatera Utara relatif meningkat. Hal ini justru terbalik di Kabupaten Tapanuli Utara justru berkaca tahun 2017 dibandingkan ke tahun 2018, angka kematian ibu dan bayi baru lahir justru menurun.
Kadis Kesehatan Alexander Gultom, Senin (27/5/2019) ditemui di ruang kerjanya mengatakan, angka kematian Ibu dan bayi baru lahir cenderung menurun walaupun belum secara signifikan.
Berdasarkan data, Alexander menguraikan untuk tahun 2017 jumlah kematian ibu 8 orang dengan rincian ibu nifas 2, ibu hamil 3 dan ibu bersalin 3. Angka itu menurun di tahun 2018 menjadi 4 orang yakni ibu nifas 0, ibu hamil 1 dan ibu bersalin 3.
Untuk angka kematian bayi baru lahir ditahun 2017 dengan kategori 38 bayo Neontal (0-28 hari) dan bayi 51 sedangkan ditahun 2018 Neontal (0-28 hari) 24 dan bayi 7.
“Itulah data perbandingan tahun 2017 hingga 2018. Dan biasanya perhitungannya dilakukan setiap akhir tahun," kata dia.
Berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir (anak), sebut Alexander melalui program Jampersal RTK (Rumah Tunggu Kelahiran).
Selain itu juga meningkatkan kordinasi lintas sektor dan peningkatan peran keluarga (suami) dalam hal program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
Selanjutnya adanya kelas Ibu hamil di setiap wilayah kerja puskesmas se Taput yang dibimbing oleh tenaga kesehatan puskesmas, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan melalui pertemuan maupun pelatihan serta pemberian makanan tambahan ibu hamil (KEK).
“Kita tetap berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dengan program yang telah dilakukan sebelumnya sehingga tahun ini angkanya bisa semakin menurun," tukasnya. (als)