
Banjir lumpur yang menghantam dua buah jembatan. Adapun muncratan lumpur kali ini paling deras sejak 30 kali mengalami longsor lumpur. PALAPAPOS/Jes Sihotang
30 Kali 'Erupsi' Longsor Lumpur Bikin Jalinsum Parapat Lumpuh Total
SIMALUNGUN - Sejak kejadian banjir lumpur di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Sibaganding-Parapat, Sabtu (18/12/2018) sekitar pukul 09.00 Wib dan beruntun sampai malam hari, lumpur sempat dibersihkan dari bahu jembatan Siduadua dan hingga kini luncuran lumpurnya kembali menutup Jalinsum, Kamis (3/1/2019).
Longsor yang kembali menghantam jembatan Siduadua menjadi yang ke-30, sejak pertama kali terjadi "erupsi" lumpur, yang diperkirakan muncrat dari kemiringan 70-80 derajat dengan kecepatan yang luar biasa terjadi sekitar pukul 12.15 Wib, pada Kamis (3/2/2019).
Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno menuturkan, sekitar pukul 12.00 Wib, pihaknya merasakan hawa disekitar tempat kejadian seolah bertambah dingin dan beberapa menit kemudian, suara longsor mirip dentuman gemuruh, terdengar kencang yang diikuti luncuran material berlumpur dengan ketinggian 1-2 meter.
"Arus lumpur dari atas tebing Sualan itu menutup kembali bahu jalan jembatan, dan lumpurnya mengalir sangat kencang muncrat seperti air gunung yang lepas tanpa batas samapai ke Danau Toba. Kejadian itu berlangsung hingga dua menit, namun dampaknya sangat berbahaya dan menakutkan kita semua yang berjaga di sikitar kantin dekat TKP ini," ujar Kapolsek Parapat.
Sebelumnya, pada malam tahun baru 2019, Kapolres Simalungun sepanjang hari hingga esok harinya ikut serta memantau pusat lumpur di jembatan Sidua Dua Sibaganding Sualan. Kapolres dan timnya berupaya melakukan pembersihan lumpur dengan bantuan alat berat dari PT TPL, Bumi Karsa dan satu unit dari dinas PU Binamarga.
Dari pantauan palapapos.co.id, bagi siapa saja yang melintasi mempergunakan kesempatan buka tutup jalan dengan satu unit jembatan sangat mengerikan, karena tak satupun yang menjamin lumpur tidak bergerak saat kita melintas. Untuk itu, bagi semua yang diberi kesempatan melintas harus berhati-hati dan bertarung dengan keselamatan pribadi masing-masing. (jes)