Kabut asap di Kota Dumai akibat kebakaran hutan. PALAPA POS/Istimewa

3.937 Warga Dumai Terkena ISPA Akibat Asap Karhutla

DUMAI - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau, menyebut 3.937 warganya mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat kualitas udara tercemar asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes Dumai Hafidz Permana di Dumai, Kamis (5/9/2019), mengatakan pendataan jumlah warga dewasa dan anak terserang sakit akibat asap berdasarkan kunjungan di semua fasilitas kesehatan atau Puskesmas yang tersebar di tujuh kecamatan daerah ini selama Agustus 2019.

Memasuki September ini, jumlah kunjungan pasien ISPA sudah mencapai 813 orang, dengan rata-rata 150 hingga 200 orang berobat guna mendapatkan pelayanan kesehatan.

Menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini, Dinkes Dumai sudah membagikan 100 ribu masker ke 10 Puskesmas untuk mengantisipasi dampak lebih buruk atau makin banyak orang terganggu kesehatannya.

"Seluruh Puskesmas di tujuh kecamatan sudah diarahkan segera menyebar masker karena kita lihat udara diselimuti asap dan bisa membahayakan kesehatan," katanya.

Kualitas udara Kota Dumai dalam sebulan terakhir terus dicemari kabut asap atau jerebu sisa pembakaran lahan, terutama di kawasan pinggir dan rawan, seperti di Kecamatan Bukit Kapur dan Medang Kampai, sedang di perkotaan tampak tipis.

Dinkes juga merekomendasikan kondisi tidak baik kualitas udara ini ke Dinas Pendidikan setempat agar sekolah menyesuaikan proses belajar mengajar anak didik dan tidak terpapar asap.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Afrilagan menjelaskan, dari prakiraan BMKG info tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau umumnya berkisar antara 0.5-1.0 meter, dan 60 titik panas (Hotspot) di Riau, yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti 2, Pelalawan 1, Rokan Hilir 16, Indragiri Hilir 33 dan Indragiri Hulu 8 hotspot.

"Tim satgas darat Karhutla turun di dua lokasi yaitu di Kelurahan Gurun Panjang perbatasan Teluk Makmur dan Bukit Tmah di Jalan Santri, kondisi lapangan api nihil, namun titik asap menyebar," kata Afrilagan. (ant)

Previous Post Ditjen Imigrasi Benarkan Benny Wenda Sudah Bukan WNI
Next PostKemenkeu Sebut Hasil Penerbitan SBN Capai Rp 38,3 Triliun