Wabah virus Hog Cholera membuat 122 ternak Babi tewas di Tapanuli Utara dan warga berharap instansi terkait tanggap. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

122 Ternak Babi di Taput Tewas, Dinas Pertanian Diminta Tanggap

TAPANULI UTARA - Para peternak babi secara khusus di Kabupaten Tapanuli Utara mulai panik. Pasalnya, banyak ternak peliharaan mereka mulai terserang virus Hog Cholera.

Tercatat dari data yang dihimpun dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara, virus yang mulai mewabah dua minggu belakangan ini telah menewaskan 122 ternak Babi.

Salah seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan, meminta agar instansi yang membawahi bidang peternakan tanggap dan gencar sosiialisasi.

"Kami ini peternak tidak tahu apa itu Virus yang menerpa ternak Babi. Maunya instansi terkait turun sosialisasi, sehingga kami tahu apa tindakan bila ternak kami diserang," kesalnya kepada palapapos.co.id, Senin (28/10/2019).

Dia menuturkan, hewan ternaknya sampai mati padahal saat itu hendak melahirkan. "Memang pihak peternakan turun, namun kata mereka kalau ternak Babi sedang hamil tidak boleh disuntik, karena akan berbahaya buat janinnya," ungkapnya.

Selanjutnya, pemilik ternak itu mengaku tidak divaksin, namun seminggu berikutnya hewan ternaknya mulai terkena gejala Hog Cholera.

"Hewan ternak kami sudah mati saat petugas datang, namun ada informasi kami dapat tidak masalah kalau disuntik, bila ingin menyelamatkan induknya. Kalau sebelumnya dibilang demikian, lebih baiklah induknya diselamatkan," ujarnya.

Dia berharap, agar kedepan instansi terkait turun memberikan sosialisasi ke peternak babi. "Jika kami tahu apa tindakan yang pelu dilakukan sebelumnya dan kapan harus divaksin tentunya bisa mengantisipasi mewabahnya," terangnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Taput SEY Pasaribu saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya terus intensif turun kelapangan. "Kami terus sebarkan informasi melalui gereja dan kepala desa terkait virus yang menyerang ternak Babi belakangan ini," sebut SEY.

Bahkan, sebut SEY, anggotanya pada hari Minggu pun bekerja melakukan vaksinasi bagi peternak yang membutuhkan.

"Vaksin kita saat ini mulai menipis, dan Pak Bupati telah mengisyaratkan untuk menambah pasokan, karena serangan virus semakin mewabah. Apalagi, bila kita hendak memvaksin sekali turun harus ada 50 ekor ternak Babi," pungkasnya. (als)

Previous Post Desa Batu Manumpak Buka Jalan Menuju Lahan Pertanian Lobu Sitangging
Next PostMinggu Ini, Dinas PUPR Taput Akan Turun Lakukan Pemeliharaan LPJU di Adiankoting