
Pengamat Ekonomi Unisma Bekasi Endang Hendrayanti mengatakan empat pasar yang masuk tahapan revitalisasi diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah, menciptakan kemandirian, serta mensejahterakan masyarakat. PALAPAPOS/Nuralam
Pengamat Ekonomi Unisma Bekasi: Revitalisasi Pasar Perlu Dukungan Semua Pihak
BEKASI - Empat pasar di Kota Bekasi yang masuk tahapan revitalisasi diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah, menciptakan kemandirian, serta mensejahterakan masyarakat.
Tujuan revitalisasi sendiri, menurut Pengamat Ekonomi Endang Hendrayanti, untuk menciptakan iklim usaha yang nyaman bagi para pedagang serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Adapun empat pasar tersebut, yakni Pasar Family Medan Satria, Pasar Bantargebang, Pasar Kranji dan Jatiasih, memiliki peran strategis untuk meningkatkan daya usaha masyarakat.
"Kita lihat bagaimana revitalisasi pasar ini memiliki tujuan untuk memodernisasikan pasar, dengan layout yang nyaman, bersih dan tertata, serta mendapat dukungan stakeholders, baik pemerintah, pedagang maupun masyarakat setempat," ucap Endang Hendrayanti, Senin (27/1/2020).
Kendati begitu, akademisi Unisma Bekasi ini pun meminta agar proses revitalisasi dilakukan secara transparan dan tidak merugikan pedagang maupun pihak pengembang yang berinvestasi di pasar tersebut.
Sehingga, dalam proses realisasinya dari persoalan relokasi pedagang, sampai penataan, hingga harga jual lapak, memiliki harga yang lebih adil bagi pedagang. "Semua harus tercipta, ermasuk transparansi dalam pengelolaan pasar setelah di revitalisasi," ujarnya.
Sementara itu, mengenai adanya polemik terhadap persoalan relokasi pedagang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS), Endang meminta agar pemerintah dapat memberikan solusi yang tidak memberatkan semua pihak.
"Jika yang menjadi keberatan pedagang adalah soal harga jual, pemerintah harus duduk bareng dengan mereka untuk menyesuaikan harga. Tetapi, dalam menentukan harga sendiri, para pedagang tidak boleh egois, karena ada ketentuan dalam menetapkan harga," ucap Endang.
"Intinya, semua proses bisa ditempuh dengan cara komunikasi. Tetapi tidak boleh menghambat laju investasi," tukasnya. (lam)